Jumat, 23 Januari 2015

Evaporator


BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembahasan 

Sejarah teknik pendinginan berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia di wilayah sub-tropik. Secara alamiah, manusia yang tinggal di wilayah sub-tropik menyadari bahwa bahan pangan yang mudah rusak ternyata dapat disimpan lebih lama dan lebih baik pada saat musim dingin dibandingkan dengan pada saat musim panas. Kesadaran inilah yang memandu manusia kemudian untuk mengembangkan teknologi pendinginan hingga sekarang. Evaporator yang akan di bahas dalam makalah ini adalah salah satu komponen penting di dalam teknologi yang sering dipakai sekarang untuk teknik pendinginan. Evaporator adalah suatu alat dimana bahan pendingin menguap dari cair menjadi gas melalui perpindahan panas dari dinding-dindingnya. Mengambil panas dari ruangan disekitarnya dalam sistem. Evaporator harus memenuhi 2 syarat : a. Efektif dalam penguapan refrigerant dengan penurunan tekanan yang sangat kecil. b. Efektif dalam penyerapan panas dari media yang di inginkan. Evaporator seperti yang yang sudah diketahui, merupakan penukar kalor yang memegang peranan penting didalam siklus refrigeransi, yaitu mendinginkan media sekitarnya.  

B. Batasan Masalah 

Walaupun banyak hal yang dapat digali dari evaporator, namun dalam makalah ini, penulis membatasi bahasan penulisan hanya tentang jenis evaporator. C. Rumusan Pembahasan Makalah Dalam penyusunan makalah ini dibuat rumusan pembahasan makalah sebagai berikut : 1. Pembagian jenis evaporator. 2. Jenis-jenis evaporator beserta spesifikasinya. D. Tujuan Pembahasan Dalam penyusunan makalah ini memiliki tujuan agar : 1. Mengetahui pembagian jenis evaporator. 2. Mengetahui jenis-jenis evaporator beserta spesifikasinya. E. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan Metode Kepustakaan digital, yaitu penyusun mengkaji dan menyusun materi dari internet, berupa literatur-literatur yang sesuai dan mendukung pembahasan makalah.  

BAB II 
KAJIAN TEORI

1. Macam-Macam Evaporato

Ada beberapa macam evaporator, sesuai dengan tujuan penggunaanya bentuknyapun dapat berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan karena media yang hendak didinginkan dapat berupa gas, cairan, dan zat padat. Maka evaporator dapat dibagi menjadi beberapa golongan sesuai dengan keadaan refrigerant yang ada di dalamnya, yaitu : jenis expansi kering, jenis setengah basah, jenis basah, dan sistem pompa cairan.
a. Jenis expansi kering Dalam jenis expansi kering, cairan refrigerant yang diexpansikan melalui katup expansi, pada waktu masuk ke dalam evaporatot sudah dalam keadaan campuran cair dan uap, sehingga keluar dari evaporator dalam keadaan uap kering. Oleh sebagian besar dari evaporator terisi oleh uap refrigerant, maka perpindahan kalor yang terjadi tidak begitu besar, jika dibandingkan dengan keadaan dimana evaporator terisi oleh refrigerant cair. Akan tetapi, evaporator jenis expansi kering tidak memerlukan refrigerant dalam jumlah yang besar. Disamping itu, jumlah minyak pelumas yang tertinggal di dalam evaporator sangat kecil. Jumlah refrigerant yang masuk ke dalam evaporator dapat diatur ileh katup expansi demikian rupa sehingg semua refrigerant meninggalkan evaporator dalam bentuk uap jenuh, dan bahkan dalam keadaan superpanas.
b. Evaporator jenis setengah basah Evaporator jenis setengah basah adalah evaporator dengan kondisi refrigerant diantara evaporator jenis expansi kering dan evaporator jenis basah. Dalam evaporator jenis ini, selalu terdapat refrigerant cair dalam pipa penguapnya. Oleh karena itu, laju perpinfahan kalor dalam evaporator jenis setengah basah lebih tinggi dari pada yang dapat diperoleh pada jenis expansi kering, tetapi lebih rendah dari pada uang diperoleh pada jenis basah. Pada jenis basah expansi kering, refrigerant masuk dari bagian atas dari koil: sedangakan pada evaporator jenis setengah basah, refrigerant dimasukkan dari bagian bawah koil evaporator.
c. Evaporator jenis basah Dalam evaporator jenis basah, sehingga dari jenis evaporator terisi oleh cairan refrigerant. Prosesn penguapanya terjadi seperti pada ketel uap. Gelembung refrigerant yang terjadi karena pemanasan akan naik, pecah pada permukaan cair atau terlepas dari permukaanya. Sebagian refrigerant kemudian masuk ke dalam akumulator yang memisahkan uap dari cairan maka refrigerant yang ada dalam bentuk uap sajalah yang masuk ke dalam kompresor. Bagian refrigerant cair yang dipisahkan di dalam akumulator akan masuk kembali ke dalam evaporator, bersama-sama dengan refrigerant (cair) yang berasal dari kondensor. Jadi tabung evaporator terisi oleh cairan refrigeran. Cairan refrigeran menyerap kalor dari pluida yang hendak digunakan (air larutan garam, dsb), yang mengalir di dalam pipa uap refrigeran yang terjadi dikumpulkan di bagian atas dari evaporator sebelum masuk ke kompresor. Inggi permukaan cairan refrigeran yang ada di dalam evaporator diaur oleh kaup pelampung, biasanya sedikit lebih dari seengah tinggi tabung. Jumlah refrigeran yang dimasukkan ke dalam tabung evaporator disesuaikan dengan beban pendinginan yang harus dilayani.

 BAB III PENUTUPAN

1. Kesimpulan 

Berdasarkan makalah di atas dapat di tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
a. Evaporato adalah komponen penting yang harus ada di dalam teknologi mesin pendinginan yang sering digunakan hingga kini.
b. Berdasarkan media yang didinginkan, evaporator dapat dibagi menjadi beberapa golongan sesuai dengan keadaan refrigerant yang ada di dalamnya, yaitu : - Jenis expansi kering. - Jenis setengah basah. - Jenis basah.  

DAFTAR PUSTAKA

 http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=macam-macam%20evaporator&source=web&cd=1&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F%2Felearning.gunadarma.ac.id%2Fdocmodul%2Fteknik_pendingin%2Fbab6_evaporator_dan_katup_expansi.pdf&ei=SCL3ToXBIoeJrAeXyJHaDw&usg=AFQjCNH2ppGcVAMprVfmN_nmoiYINeq7nA&cad=rja (Di unduh pada hari minggu, 25 Desember 2011, jam 21.00 WIB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pilihan OK